kau jauh bagaikan bulan.
Yang meski jauh tetap dapat kurasakan sinarmu.
Menerangi di setiap gelap malamku.
Menghancurkan suramnya hatiku.
Mengawali setiap senyumku.
Namun,
kau dekat bagaikan angin.
Yang selalu dapat kurasakan hadirmu,
tapi tak dapat ku raih
bahkan hanya sekedar untuk melihatmu.
Apa salahku hingga harus ku lewati malam ini,
yang meski indah diterangi cahaya kasihmu,
namun harus kurasakan pedihnya belaian angin malam yang menyiksa.
Wanitaku,
kau indah bagaikan bulan,
dan pedih bagaikan angin malam.a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar